Jumat, 01 Juni 2012

IAD


1. Apa yang kalian ketahui tentang matematika?
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Etimologi, kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika", bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah μαθηματικός (mathēmatikós), berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus, μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.

2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Alamiah Dasar?
Pengertian Ilmu Alamiah Dasar (IAD) adalah disiplin ilmu yang biasanya dipelajari di perguruyan tinggi. Pada dasarnya disiplin ilmu ini sudah didapatkan baik di SD, SMP, maupun SMA. Bedanya IAD lebih banyak berbicara tentang bagaimana metode-metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam secara lebih filosofis.
Ilmu alamiah dasar atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja dan ilmu yang hanya berbicara tentang bagaimna metode-metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala-gejala alam lebih secara filosofi.
IAD merumuskan pemikiran yang selalu di landasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang metode-metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek materi yang dapat dilihat oleh indra.

3. Apa keterkaitan antara matematika dan IAD dengan psikologi?
Psikologi berasal dari Yunani kuno dari kata “ psikey “ dan “logos” yang artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa . Banyak disiplin ilmu yang berkaitan dengan psikologi yaitu :
  1. Psikologi dengan Antropologi , yang membahas manusia dan budaya – budaya
  2. Psikologi dengan Sosiologi , yaitu membahas tentang masyarakat
  3. Psikologi dengan ekonomi , yang membahas tentang pertukaran barang dan jasa
Selain hubungan antara psikologi dengan disiplin ilmu yang telah dibahas sebelumnya , psikologi juga memiliki keterkaitan dengan matematika . Keterkaitannya ialah untuk menghitung semua data kuantitatif agar lebih akurat . Secara lebih spesifik perhitungan matematika digunakan untuk memperoleh teori – teori yang statistika di dalam pendidikan matematika banyak sekali teori yang dapat dipelajari , tetapi hanya beberapa saja yang berhubungan dengan psikologi misalnya logika , teori – teori statiska , peluang , dan lainnya .
Hubungan antara matematika dan psikologi tentunya sudah pasti sangat erat, terutama di zaman modern ini. Karena itulah evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abtraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Matematika juga bisa disebut sebagai ilmu Logik, contoh nya pada tes masuk Perguruan Tinggi, para calon mahasiswa/i biasanya harus mengikuti tes terlebih dahulu, yaiu sebuah tes tulis dengan materi Bahasa Inggris,dan  matematika.  Secara tidak langsung kita akan diukur kemampuan seberapa jauh pola berfikir cepat dan cara kita menyelesaikan masalah.
Menghitung hasil dari Tes IQ juga bisa menggunakan teori statistika untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pola fikir dengan cara menghitung distribusi frekuensi kelompok dengan ukuran tendensi sentral dan letak nilai dan yang patut kita tahu bahwa matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat ditanggungjawabkan.